Journal article

PERFORMAN ITIK CILIk (PERSILANGAN ITIK PEKING X ITIK BALI) UMUR 1-9 MINGGU YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DAN RANSUM BUATAN DIBANDINGKAN ITIK BALI

Volume : 1 Nomor : 1 Published : 2013, April

e-Jurnal Peternakan Tropika

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pertumbuhan, produksi karkas dan konversi ransum “itik cili” dibandingkan itik bali, dan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum komersial dan buatan dengan komposisi nutrisi yang sama terhadap tingkat pertumbuhan, produksi karkas, dan konversi ransum “itik cili” umur 1-9 minggu. Penelitian dilaksanakan di Desa Perean Tengah, Tabanan yang berlangsung selama 8 minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Ketiga perlakuan tersebut yaitu: “itik cili” dengan ransum komersial CP 511 (A),“itik cili” dengan ransum buatan (B), dan itik bali dengan ransum komersial CP 511 (C). Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan bobot akhir, pertambahan bobot badan, dan bobot karkas pada perlakuan C nyata lebih rendah (P<0,05) dari perlakuan A dan B. Rataan bobot akhir, pertambahan bobot badan, dan bobot karkas pada perlakuan A nyata lebih tinggi (P<0,05) dari perlakuan B. Rataan konsumsi ransum perlakuan C tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih rendah dari perlakuan B tapi berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dari perlakuan A. Rataan konsumsi ransum perlakuan A tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih tinggi dari perlakuan B. Rataan konversi ransum perlakuan C berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan A dan B. Rataan konversi ransum perlakuan A tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih rendah dari perlakuan B. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1).“Itik cili” (hasil persilangan itik peking x itik bali) memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi karkas yang lebih baik dibandingkan itik bali, (2). Pemeliharaan “itik cili” umur 1-9 minggu, pemberian ransum komersial CP 511 dapat menghasilkan tingkat pertumbuhan, produksi karkas yang lebih tinggi, dan efisiensi penggunaan ransum yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian ransum buatan, (3). “Itik cili” memiliki efisiensi penggunaan ransum yang lebih baik dibandingkan itik bali.