Journal article
Penurunan Emisi Polutan Ternak Kambing Melalui Aplikasi Teknologi Biofermentasi dan Suplementasi
Ida Bagus Gaga Partama I Made Mudita
Volume : 20 Nomor : 2 Published : 2019, March
jurnal Veteriner Udayana
Abstrak
ABSTRAK Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengurangi emisi polutan dari Kambing persilangan dengan teknologi aplikasi bio fermentasi dan suplementasi. Bio-fermentasi cairan rumen (1,5% dan 3,0%) dan suplemen multi vitamin-mineral (“pignox”) (0,15% dan 0,30%) dan lemak hewan 132 ? “Lemak” (5% dan 10%) diterapkan dalam percobaan ini. Lima belas kambing persilangan digunakan dalam percobaan ini yang dirancang dari Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan dan tiga blok. Perlakuannya adalah: WFS0 adalah ransum limbah non-konvensional tanpa bio-fermentasi dan suplementasi, WF1S11 adalah WFS0 yang difermentasi dengan 1,5% minuman keras rumen dan ditambah dengan 0,15% multi-mineral dan 5% lemak, WF2S12 adalah WFS0 yang difermentasi dengan 3,0% minuman keras rumen, dan ditambah dengan 0,15% multi vitamin-mineral dan 10% Tallow, WF1S21 adalah WFS0 yang difermentasi dengan 1,5% rumen minuman keras dan ditambah dengan 0,30% multi-mineral-mineral dan 5% Tallow dan WF2S22 adalah WFS0 yang difermentasi dengan minuman rumen 3,0% dan ditambah dengan 0,30% multi vitamin -mineral dan 10% Tallow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi bio-fermentasi dan suplementasi (WF1S11, WF2S12, WF1S21, dan WF2S22) mengalami penurunan yang signifikan (P<0,05) konsentrasi dan emisi metana produksi masing-masing total VFA adalah 18,57-39,57% dan 20,15- 40,45%, produksi CO2 masing-masing total VFA adalah 2,51-13,29%, produksi amonia tinja (42,59- 61,11%) dan persentase amonia tinja produksi setiap konsumsi protein kasar (10,20-51,02%) dibandingkan dengan WFS0. Kambing diberi WF1S11 amonia fekal yang diproduksi setiap hari dan persentase amonia fekal produksi setiap gram konsumsi protein kasar terendah (P<0,05) yaitu 0,021 vs 0,024-0,054 g/hari dan 0,024 vs 0,033-0,049%, meskipun konsentrasi metana terendah , produksi emisi metana dan CO2 setiap mM total VFA yang dihasilkan oleh WF1S21 adalah 13,376 vs 17,410-28,762 mM; 19.738 vs 20.850-33.147% dan 45.657 vs 46.720-52.655%. Disimpulkan bahwa penerapan teknologi bio-fermentasi dan suplementasi dalam ransum yang tidak konvensional dapat mengurangi emisi polutan pada kambing persilangan ettawa. Kata-kata kunci: biofermentasi; limbah inkonvensional; polutan; suplementasi