Journal article

MODLING MATEMATIK HUBUNGAN LUAS LAHAN DENGAN JUMLAH POPULASI TERNAK SAPI BALI DI PROVINSI BALI

Volume : 18 Nomor : 3 Published : 2015, October

Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner

Abstrak

Mengapa masyarakat atau stikholder kurang begitu tertarik menanamkan modalnya untuk mengembangkan sektor peternakan di Bali dibandingkan sektor lain seperti industri dan pariwisata. Bali merupakan sebuah pulau yang tergolong kecil dibandingkan pulau yang lain di Indonesia. Bali terlalu menitik beratkan sektor pariwisata untuk menjamin kesetabilan pengasilan daerah sehingga dalam jangka panjang Bali mengalami resiko terjadi perebutan lahan antara sektor peternakan dan skctor pariwisata. Sektor pariwisata yang dianggap lebih menjanjikan memberikan profit yang meguntungkan para pemilik modal atau petani juga menganggap sektor ini lebih menjanjikan memberikan kesejahtraan, maka terjadilah persaingan yang sulit di hindari karena belum ditemukan suatu system atau model untuk mengangkat sektor peternakan agar sejajar dengan sektor yang lain, misalnya bagaimana mengembangkan sapi bali yang dapat memberi keuntungan yang berimbang dengan sektor pariwisata. Jika sang pengambil kebijakan (Pemerintah) dan akademisi tidak menemukan solusi untuk memecahakan fenomena ini maka sudah dipastikan akan terjadi alih fungsi lahan yang dapat mengancam sektor pertanian dan peternakan. Berdasarkan pemikiran ini penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana hubungan perkembangan populasi sapi bali di Bali terhadap luas lahan pertanian. Untuk mendapatkan data yang representative mewakili Bali maka sampling dilakukan di berbagai Kabupaten Kota (BPS). Data dianalisis dengan beberapa Model Regression yaitu. Polinomial Regression, Exponensial Regrresions, Logarithmic Regression dan Hoerl’s Regression. Data diolah dengan Costat Statistict. Hasil penelitian diperoleh bahwa melalui (1). Model Polinomal Regression didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R2 =0.6696 dan Modling persamaan Matematika Y = 9.426 + 1,1061X. (2). Melalui Model Exponensial Regression didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R2=0,6580 dan Modling Persamaan Matematika Y = 14,0396 e 0,0278. (3). Melalui Model Logarithmic Regression didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif nyata (P<0,05) R2 = 0,5867 dan Modling persamaan Matematika Y = - 35,1095 + 25,9318 Ln(X) dan (4). Melalui Hoerl’s didapatkan bahwa hubungan luas lahan terhadap populasi sapi bali berhubungan positif sangat nyata (P<0,05) R = 0,8923 dan Modling Persamaan Matematika Y = 2,5042 X0,8504 e -0,0017. Kesimpulan: Dari ke empat model yang dicoba bahwa semua menunjukkan bahwa Modeling Hububungan Fungsi Matematika antara Luas Kepemilikan Lahan terhadap Jumlah Populasi Sapi Bali menunjukkan hubungan yang positif singgificant sampai sangat significant (P<0,05). Berarti alih fungsi lahan pertanian di Bali mengakibatkan luas lahan peternakan berkurang dan dapat membahayakan populasi sapi bali. Kata kunci: Modling matematika, Populasi sapi bali, Luas lahan, Alih fungsi lahan