Journal article

Karakteristik bayi kurang bulan dengan skrining retinopathy of prematurity di rumah sakit umum pusat Sanglah

Sang Ayu Putu Srimas Ambara Dewi I Made Kardana I WAYAN EKA SUTYAWAN

Volume : 48 Nomor : 2 Published : 2017, May

Medicina

Abstrak

Retinopathy of prematurity (ROP) merupakan penyebab kebutaan paling sering pada bayi kurang bulan. Angka kejadiannya 16% dari seluruh kelahiran bayi kurang bulan. Tujuan penelitian adalah menggambarkan karakteristik bayi kurang bulan yang menjalani skrining ROP di RSUP Sanglah selama tahun 2013. Penelitian deskriptif retrospektif ini dilakukan pada 55 orang bayi kurang bulan yang menjalani deteksi dini ROP. Sumber data dari catatan medis. Dari 55 orang bayi kurang bulan yang diperiksa, didapatkan jenis kelamin lelaki 28 orang (51%), usia gestasi ?32 minggu 35 orang (63%), berat badan ?1500 gram 31 orang (56%), postmenstrual age 22-23 minggu pada bayi usia gestasi ?26 minggu 2 orang (100%), dan 33-34 minggu pada bayi usia gestasi >26 minggu 38 (71%). Skrining ROP pada 55 bayi prematur menunjukkan hasil 2 bayi (3,63%) menderita ROP, 49 bayi (89,09%) retina imatur, dan 4 bayi (7,27%) retina matur. Dua bayi yang menderita ROP terdiri dari 1 bayi menderita ROP stage I, dan 1 bayi ROP stage II. Bayi yang menjalani skrining ROP, 49 bayi (89,09%) menderita sepsis, 35 bayi (63,63%) mendapatkan terapi oksigen dengan continous positive airway pressure (CPAP) >7 hari, dan 39 bayi (70%) mendapatkan tranfusi darah. Dari penelitian ini disimpulkan bayi kurang bulan yang menjalani deteksi dini ROP lebih banyak pada lelaki, usia gestasi ?32 minggu dan dominan retina imatur. Keadaan yang paling sering menyertai ROP adalah sepsis.