Journal article
PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PEREMPUAN BALI YANG MENIKAH SESAMA WANGSA DAN BERBEDA WANGSA
I Gusti Ayu Maya Vrastati Ni Made Ari Wilani
Volume : 3 Nomor : 3 Published : 2016, January
jurnal psikologi udayana
Abstrak
PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PEREMPUAN BALI YANG MENIKAH SESAMA WANGSA DAN BERBEDA WANGSA I Gusti Ayu Maya Vratasti dan Ni Made Ari Wilani Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana mayavratasti.gustiayu@gmail.com Abstrak Subjective wellbeing merupakan penilaian menyeluruh dari individu mengenai hidupnya yang melibatkan aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif dicerminkan dalam penilaian terhadap kepuasan hidupnya dan aspek afektif tercermin dari afek positif dan negatif yang dirasakan oleh individu, ketika afek positif lebih besar dari negatif maka individu merasakan kebahagiaan. Pernikahan merupakan salah satu prediktor paling kuat dari subjective wellbeing . Pada budaya kolektif kebahagiaan seorang dapat disebabkan oleh penerimaan sosial terhadap status pernikahannya. Sistem wangsa merupakan sistem pelapisan sosial pada masyarakat Bali yang membagi masyarakatnya menjadi golongan tertentu berdasarkan pada garis keturunannya. Sistem wangsa berpengaruh terhadap sistem pernikahan yang ada di Bali yang mengakibatkan munculnya pernikahan sesama wangsa dan berbeda wangsa. Pernikahan sesama wangsa akan lebih mudah dalam memperoleh persetujuan dari orangtua dibandingkan pernikahan beda wangsa, serta adanya konsekuensi sosial yang harus dihadapi oleh Perempuan Bali yang menikah berbeda wangsa. Zaman modern penerapan sistem wangsa sudah kurang tepat, dan beberapa aturan terkait pernikahan beda wangsa sudah lebih fleksibel dibandingan dengan zaman dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi subjective wellbeing pada Perempuan Bali yang menikah sesama wangsa dan berbeda wangsa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan three stage cluster random sampling. Jumlah sampel sebanyak 60 orang, yang terdiri dari 30 perempuan Bali menikah sesama wangsa dan 30 perempuan Bali yang menikah berbeda wangsa. Alat Ukur yang digunakan adalah skala subjective wellbeing . Metode analisis data yang digunakan adalah independent sample t-test. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan subjective wellbeing pada perempuan Bali yang menikah sesama wangsa dan berbeda wangsa. Kata kunci: subjective wellbeing , perempuan Bali, pernikahan sesama wangsa, pernikahan berbeda wangsa