Journal article

Peran kecerdasan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali

Ni Luh Ari Pradnyadewi Asak Ni Made Ari Wilani

Volume : 6 Nomor : 2 Published : 2019, October

jurnal psikologi udayana

Abstrak

Dalam 10 tahun terakhir, menikah dilakukan pada usia yang lebih muda yakni remaja. Berdasarkan hasil survei sosial dan ekonomi nasional tahun 2012, Bali menempati peringkat 19 dalam prevalensi pernikahan remaja. Selain banyaknya pernikahan, data lainnya menunjukkan bahwa terdapat banyak kasus perceraian yang dilakukan oleh pasangan remaja. Kasus perceraian meningkat 10 persen setiap tahunnya di Bali, tepatnya di Kota Denpasar. Perceraian disebabkan oleh ketidakcocokan yang menjadi indikasi ketidakpuasan pada pernikahan. Salah satu aspek yang memengaruhi kepuasan pernikahan adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan hal yang harus dimiliki untuk menjaga kelangsungan pernikahan, terutama di usia muda. Berdasarkan pemaparan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kecerdasan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 66 remaja usia 16-22 tahun yang telah menikah dan berdomisili di Bali. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster area. Daerah yang digunakan dalam penelitian ini yakni Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan. Instrumen penelitian ini menggunakkan dua skala, yaitu skala Kecerdasan Emosi dan skala Kepuasan Pernikahan. Metode analisis menggunakan regresi linear sederhana dengan hasil (t =7,334; p = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi dapat meramalkan kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali. Nilai R sebesar 0,676 dan R square sebesar 0,457 yang berarti varian kecerdasan emosi dapat menjelaskan sebesar 45,7% taraf varian kepuasan pernikahan.