Journal article

Improving Implementation of 10 STSB (Steps to Successful Breastfeeding) through BENEFIT (Breastfeeding Exclusively in Health Facility) Intervention in East Java, Indonesia

DINAR SAURMAULI LUBIS Mellysa Kowara PANDE PUTU JANURAGA Yessi Crosita Istiana Marfianti Desak Dewi Satyawat

Volume : 5 Nomor : 2 Published : 2021, December

Jurnal Amerta Nutrition

Abstrak

Latar Belakang: Peningkatan cakupan ASI eksklusif dapat dilakukan dengan menerapkan 10 LMKM di fasilitas kesehatan. Berdasarkan hasil penilaian program 10 LMKM tahap 1 menunjukkan perlunya penguatan 10 LMKM terutama langkah 1 dan 2 sebagai prosedur pengelolaan kritis (Critical Management Procedural). Untuk menindaklanjuti temuan tersebut maka dijalankan Project BENEFIT untuk meningkatkan penerapan dari langkah-langkah tersebut. Proyek tersebut dilaksanakan pada tahun 2019 hingga 2020 di 5 kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu Bondowoso, Jember, Probolinggo, Trenggalek dan Surabaya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi penguatan 10 LMKM yang dilakukan melalui proyek BENEFIT yang berfokus pada penguatan langkah 1 dan 2 di fasilitas kesehatan di Provinsi Jawa Timur dan bagaimana pengaruhnya terhadap penerapan langkah lainnya serta pencapaian dalam indikator menyusui. Metode: Studi crossectional dilakukan pada 720 responden yang terdiri dari 143 pimpinan fasilitas kesehatan dan 577 ibu nifas (untuk validasi data). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari BFHI Unicef/WHO yang mengevaluasi penerapan keseluruhan langkah dalam 10 LMKM menggunakan aplikasi KoBo ToolBox pada periode Juli-September 2020. Hasil: Terdapat peningkatan dalam penerapan 10 LMKM terutama langkah 1 dan 2. Langkah 1 yaitu tersedianya kebijakan tertulis pemberian ASI eksklusif menunjukkan peningkatan kepatuhan yang signifikan (66,4 menjadi 72,82; ?= 0,015). Sedangkan untuk tahap 2 (pelatihan dukungan menyusui bagi petugas kesehatan dan non-kesehatan) menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pelaksanaannya (69,5 menjadi 77; ? = 0,015). Prosedur manajemen kritis berperan sebagai landasan yang mempengaruhi praktik dukungan menyusui di fasilitas kesehatan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan adanya perbaikan pada praktik dukungan menyusui selama perawatan ibu di fasilitas kesehatan seperti cakupan IMD (71,2%) baik pada persalinan normal maupun seksio sesarea, rawat gabung (69,1%) dan praktik menyusui bayi baru lahir. (73,5%). Kesimpulan: Intervensi BENEFIT yang berfokus pada penguatan langkah 1 dan 2 dalam 10 LMKM sebagai prosedur manajemen kritis mampu meningkatkan kepatuhan implementasi keseluruhan langkah 10 LMKM. Sebagai landasan untuk melaksanakan langkah-langkah lainnya, penguatan 10 LMKM terutama langkah 1 dan 2 terbukti dapat meningkatkan praktik dukungan menyusui di fasilitas kesehatan oleh seluruh staf.