Journal article

Pemetaan spatial kasus infeksi dengue dan uji kerentanan Aedes aegypti pada organofosfat

SANG GEDE PURNAMA

Volume : 4 Nomor : 2 Published : 2013, July

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Kemas)

Abstrak

Latar Belakang : Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan global. Kota Denpasar adalah salah satu daerah endemis di Provinsi Bali. Kecamatan Denpasar Selatan merupakan salah satu daerah dengan kasus DBD paling tinggi di antara kecamatan lainnya. Penggunaan organofosfat yang sudah lama cendrung menyebabkan resistensi pada nyamuk. Pemetaan kasus infeksi dengue dan uji resistensi organofosfat memiliki peranan penting terhadap penyebaran infeksi dengue. Untuk itu, perlu diketahui pemetaan kasus infeksi dengue dan uji kerentanan terhadap insektisida organofosfat di Kecamatan Denpasar Selatan. Metode : Pengambilan data dilakukan dengan observasi, menaruh ovitrap di dalam dan di luar rumah pada kasus baru sebanyak 208 ovitrap di Bulan November hingga Februari 2012 selanjutnya melakukan uji resistensi larva nyamuk, pemetaan menggunakan alat global positioning system (GPS). Analisis menggunakan analisis spatial dan absorben value (AV). Hasil Penelitian : Kecenderungan kasus mengelompok pada 3.000 m dari puskesmas dan semakin jauh dari puskesmas kasus semakin banyak. Kasus pada lingkungan pemukiman yang padat memiliki kecenderungan tinggi. Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Denpasar Selatan resistensi terhadap organofosfat. Kesimpulan : Adapun daerah yang tergolong resisten adalah Desa Pemogan, Sanur, Renon, Panjer dan Sesetan, sedangkan Desa Sidakarya tergolong sensitif. Pola sebaran kasus mengelompok membentuk klaster dalam jarak 3 km dari puskesmas. Kata Kunci : pemetaan spatial, resistensi, infeksi dengue