Journal article

Kromium serum dan asupan mikromineral pada penyandang diabetes tipe 2

Ni Ketut Sutiari Rimbawan Clara M Kusharto Purwantyastuti Adi T Effendi

Volume : 13 Nomor : 4 Published : 2017, April

Jurnal Gizi Klinik Indonesia

Abstrak

Latar belakang: Status mineral zink, magnesium, dan kromium pada penyandang diabetes diduga sangat rendah dibandingkan dengan nondiabetes, baik dalam serum maupun konsumsi makannya. Beberapa hasil review menyebutkan bahwa jenis mineral tersebut dapat membantu metabolisme karbohidrat pada penyandang diabetes. Tujuan: Menganalisis asupan gizi zink, magnesium, dan kromium penyandang diabetes tipe 2 (DMT2) di Kota Denpasar. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi cross sectional analitik. Populasi merupakan seluruh penyandang DMT2 yang terdaftar dalam Program Pelayanan Penyakit Kronis (Prolanis, khusus penyakit diabetes) di Puskesmas III Denpasar Utara dan Puskesmas I Denpasar Timur berjumlah 70 orang. Sampel penelitian adalah penyandang DMT2 dan nondiabetes yang berusia 50-70 tahun, berdomisili di Denpasar. Penarikan subjek DMT2 dengan simple random sampling sedangkan nondiabetes menggunakan nonrandom sampling. Kromium serum diperiksa dengan metode AAS sedangkan asupan mikromineral dikumpulkan dengan metode recall dan SQ-FFQ. Analisis data dilakukan secara deskriptif (univariat) dan uji t-two independent dengan tingkat ketelitian 95%. Hasil: Rerata kadar kromium serum DMT2 dan nondiabetes masing-masing 0,044 mg/L dan 0,094 mg/L. Rerata±SEM asupan magnesium (DMT2 316,1±22,4 mg/hari; nondiabetes 211,0±33,5 mg/hari), zink (DMT2 8,4±0,7 mg/hari; nondiabetes 6,2±0,8 mg/hari), dan kromium (DMT2 10,8±1,3 ?g/hari; nondiabetes 8,7±0,9 ?g/hari) menunjukkan adanya perbedaan signifi kan pada asupan magnesium (p=0,01) antara diabetes dan nondiabetes. Simpulan: Kromium serum pada DMT2 lebih rendah daripada nilai kromium serum nondiabetes. Asupan zink, magnesium, dan kromium kelompok DMT2 lebih tinggi dibandingkan dengan nondiabetes di Kota Denpasar.