Journal article

Hubungan Durasi ASI Ekslusif dan Jumlah Anak dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24 sampai 36 Bulan di Kecamatan Haharu

Antonetha R.Hunggumila Ni Ketut Sutiari NI LUH PUTU SUARIYANI

Volume : 6 Nomor : 1 Published : 2020, April

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Abstrak

Latar belakang dan tujuan: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di Indonesia saat ini. Upaya pemerintah dalam mencegah stunting adalah melalui pemberian ASI eklsusif enam bulan, MP-ASI setelah enam bulan dan memberikan ASI sampai berusia dua tahun. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya namun belum mampu menurunkan jumlah anak stunting secara bermakna dan masih berada di atas angka estimasi WHO. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan durasi ASI ekslusif dan jumlah anak terhadap balita stunting di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan besar sampel sebanyak 134 orang pada balita usia 24-36 bulan, pemilihan sampel dilakukan secara systematic random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, dilakukan di Kecamatan Haharu bulan Juni sampai Juli 2019. Variabel diteliti adalah stunting, durasi ASI ekslusif dan jumlah anak. Analisis data secara bivariat dan multivariat Hasil: Faktor berhubungan dengan stunting adalah durasi ASI ekslusif 0-2 bulan (AOR=3,88; 95%CI=1,13-13,25), durasi ASI ekslusif 3-5 bulan (AOR=7,57; 95%CI=1,12-50,83) dan jumlah anak (AOR=2,557;95%CI=1,10-5,93). Simpulan dan Rekomendasi: Faktor berhubungan dengan stunting adalah durasi ASI ekslusif, jumlah anak. Disarankan agar meningkatkan cakupan ASI ekslusif melalui kegiatan promosi dan konseling ASI ekslusif, serta upaya untuk meningkatkan cakupan akseptor KB sebagai upaya untuk mencegah peningkatan jumlah kelahiran. Kata Kunci: Stunting, Durasi ASI ekslusif, Balita usia 24-36 bulan.