Journal article
Tingkat Keamanan Prosedur Stent oleh Ahli Neurointervensi di Indonesia
Frits Sumantri Usman Achmad Firdaus Sani Yuwondo Ashari Bahar Condrad Mangapul Pasaribu Ririn Sarisanti Triwahyudi Subandi KUMARA TINI Trunojoyo Hermanto Swatan Muhammad Yusuf Husin Husni Andika Surya Atmadja
Volume : 33 Nomor : 3 Published : 2016, June
NEURONA
Abstrak
Pendahuluan: Prosedur pemasangan stent saat ini sedang berkembang seiring dengan meningkatnya kasus gangguan vascularisasi otak. Tujuan utamanya adalah meminimalkan risiko terkena serangan stroke berulang. Pemasangan stent pada kasus-kasus tesebut diharapkan lebih efektif dibandingkan hanya dengan menggunakan medikamentosa. Namun, prosedur stent juga mempunyai risiko, baik itu yang bersifat reversibel ataupun non-reversibel bahkan kematian . Tujuan : Untuk mengetahui angka komplikasi dan keamtian yang terjadi akibat pemasangan stent Metode: Penelitian prospektif multisenter dilakukan mulai dari Januari 2010 hingga Desember 2015. Data yang dikumpulkan mengenai karakteristik demografi, jumlah stent yang dipasang, serta komplikasi dan kematian yang terjadi pada subyek. Komplikasi dibagi ,menjadi transien/tidak ada (menghilang dalam 24 jam), reversibel (lebih dari 24 jam tetapi kuran gdari 7 hari), dan permanen (lebih dari 7 hari). Semua prosedur ini dilakukan oleh ahli neurointevensi, sedangkan penilaian komplikasi dilakukan oleh ahli saraf atau ahli neurointervensi berlatar belakang ahli saraf Hasil: Terdapat 168 subyek, terdiri dari 100 laki-laki dan 68 perempuan dengan rentang usia 35-81 tahun. Stent yang dipasang berjumlah 1-3 stent per subyek. Didapatkan 3 subyek (1,8%) mengalami komplikasi permanen, 5 subyek (3%) mengalami komplikasi reversibel, dan tidak mengalami kematian Diskusi : Pemasangan stent yang dilakukan oleh ahli neurointervensi di Indonesia relatif aman. Hal ini dapat terlihat dari rendahnya angka komplikasi permanen 1,8% dan komplikasi reversibel 3% serta tidak adanya kematian dalam prosedur ini