Journal article
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PEMILIHAN PASANGAN PADA WANITA TRIWANGSA DEWASA AWAL DI BALI YANG DITINJAU BERDASARKAN POLA ASUH OTORITARIAN
Ida Ayu Ratih Purnama DAVID HIZKIA TOBING
Volume : 5 Nomor : 1 Published : 2018, April
jurnal psikologi udayana
Abstrak
Indonesia yang memiliki beragam tradisi, budaya dan adat istiadat masih mengganggap pemilihan pasangan merupakan hal yang penting, khususnya bagi masyarakat Bali. Secara tidak langsung, orangtua akan ikut berperan dalam menentukan kriteria pasangan hidup untuk anak-anaknya, terutama terhadap anak perempuan. Peran tersebut dapat tercermin melalui pola asuh yang diterapkan. Orangtua dari kategori triwangsa yaitu wangsa Brahmana, Ksatrya, dan Waisya meyakini bahwa dengan menerapkan pola asuh otoritarian dapat membuat anak patuh dan mampu menerapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat untuk melestarikan wangsa. Anak dengan penerapan pola asuh otoritarian cenderung menggambarkan kecemasan yang disebabkan oleh kontrol yang tinggi dari orangtua agar anak perempuannya mencari wangsa yang sepadan atau lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dalam pemilihan pasangan pada wanita triwangsa dewasa awal di Bali yang ditinjau berdasarkan pola asuh otoritarian. Subjek dalam penelitian ini adalah 105 wanita triwangsa dewasa awal di Bali yang belum menikah. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala kecemasan dalam pemilihan pasangan dan skala pola asuh otoritarian. Hipotesis penelitian diuji dengan analisis kovarian. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoritarian dan triwangsa memberikan kontribusi terhadap tingkat kecemasan dalam pemilihan pasangan pada wanita triwangsa. Hal tersebut terjadi karena sistem masyarakat Hindu di Bali terkait dengan wangsa masih memiliki pengaruh yang signifikan, sehingga wanita triwangsa akan mendapatkan kontrol dan tuntutan dari keluarga untuk mencari pasangan dari wangsa yang sepadan atau lebih tinggi. Kecemasan dalam memilih pasangan akan timbul ketika wanita triwangsa tidak memenuhi tuntutan dari orangtua untuk memilih pasangan dari wangsa yang sepadan atau lebih tinggi, dalam penelitian ini yang lebih berpengaruh terhadap kecemasan dalam pemilihan pasangan adalah pola asuh otoritarian. Kata kunci: Wanita triwangsa, kecemasan dalam pemilihan pasangan, pola asuh otoritarian