Journal article
KARAKTERISTIK KLINIS PASIEN CHRONIC MYELOID LEUKEMIA DENGAN TERAPI TYROSINE KINASE INHIBITOR DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
Gabrielle A Kartawan KETUT SUEGA NI MADE RENNY ANGGRENI RENA
Volume : 4 Nomor : 9 Published : 2015, September
e-Jurnal Medika Udayana
Abstrak
ABSTRAK Chronic Myeloid Leukemia (CML) merupakan jenis leukemia yang paling sering ditemukan di Indonesia. Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI) adalah terapi lini pertama CML meliputi imatinib dan nilotinib. Data mengenai karakteristik klinis dan pemakaian TKI masih jarang ditemukan di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik klinis, hitung darah perifer, complete hematologic response (CHR), dan efek samping TKI pada CML dengan metode studi deskriptif potong lintang menggunakan data rekam medis pasien dengan diagnosis CML dengan terapi TKI di RSUP Sanglah. Terdapat 29 pasien memenuhi kriteria studi. Seluruh 29 pasien berada dalam fase kronis. Jumlah laki-laki sebanyak 19 orang. Median usia 36 tahun. Manifestasi klinis paling sering adalah penurunan berat badan (100%) dan splenomegali (96%). Sebanyak 21 pasien mendapat terapi imatinib dan 8 sisanya mendapat nilotinib. Sebelum TKI diberikan, median WBC 118.500/mm 3 , median Hb 9,5 g/dL, dan median platelet 338.000/mm 3 . Setelah 3 bulan terapi TKI, median WBC 14.500/mm , median Hb 10,9 g/dL, dan median platelet 124.400/mm 3 . CHR setelah 3 bulan terapi TKI dicapai oleh 13 pasien (44,8%). Setelah terapi TKI, sebanyak 18 (62,1%) pasien mengalami nausea dan 16 (55,2%) pasien mengalami myalgia. Secara hematologi, 11 (37,9%) pasien mengalami anemia dan 10 (34,5%) mengalami trombositopenia. Disimpulkan pada studi ini splenomegali merupakan manifestasi yang paling khas pada CML. Pencapaian CHR setelah 3 bulan terapi TKI tergolong rendah. Efek samping nonhematologi paling sering yaitu nausea dan efek samping hematologi paling sering yaitu anemia. Kata Kunci: Chronic Myeloid Leukemia, Tyrosine Kinase Inhibitor, complete hematologic response, Sanglah Hospital