Journal article
KONFLIK KERJA-KELUARGA DAN WORK ENGAGEMENT KARYAWATI BALI PADA BANK DI BALI
Ni Putu Adelia Kesumaningsari NICHOLAS SIMARMATA
Volume : 0 Nomor : 0 Published : 2014, March
jurnal psikologi udayana
Abstrak
Kompleksitas peran kehidupan wanita Bali menjadi tantangan bagi karyawati Bali di sektor formal. Secara kultural, wanita Bali terikat dengan tugas adat sebagai bagian dari pemenuhan peran domestiknya di keluarga. Menjalani peran pekerjaan dan keluarga secara seimbang tidaklah mudah dan seringkali menyebabkan konflik kerja-keluarga sehingga berdampak pada berkurangnya work engagement. Work engagement didefinisikan sebagai kondisi pemikiran positif terkait pekerjaan, yang dikarakteristikkan dengan adanya semangat, keterlibatan penuh, dan konsentrasi tinggi selama bekerja (Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, & Bakker, 2002). Work engagement sangat diperlukan oleh pekerja sektor industri yang melibatkan kualitas pelayanan sebagai modal utamanya (Indrianti & Hadi, 2012), seperti perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konflik kerja-keluarga dengan work engagement karyawati Bali pada bank di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Responden penelitian yaitu 121 karyawati Bali pada bank di Bali dengan karakteristik telah berkeluarga, berpendidikan minimal S1, dan masa kerja minimal 1 tahun. Validitas penelitian menggunakan validitas isi. Aitem pada skala penelitian diuji secara empirik dengan prosedur pengujian konsistensi internal. Skor reliabilitas skala konflik kerja keluarga sebesar 0,944 dan skor reliabilitas skala work engagement sebesar 0,910. Distribusi data telah mengikuti sebaran yang normal dan linier. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan ada hubungan yang negatif dan signifikan antara konflik kerja-keluarga dengan work engagement karyawati Bali pada Bank di Bali (B= -0,411; p=0,002). Artinya, semakin tinggi tingkat konflik kerjakeluarga maka tingkat work engagement akan semakin rendah. Diketemukan sumbangan dari variabel konflik kerjakeluarga terhadap work engagement adalah sebesar 8,1 % dan sisanya sebesar 91,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel konflik kerja-keluarga.