Journal article
Hubungan Pelanggaran Kontrak Psikologis dan Kepribadian Tipe A dengan Intensi Turnover Karyawan Bank
Ni Putu Ayu Saraswati Ramadhany NICHOLAS SIMARMATA
Volume : 1 Nomor : 2 Published : 2014, March
jurnal psikologi udayana
Abstrak
Salah satu fenomena umum dalam perusahaan adalah gagalnya pemenuhan janji dalam rangka manajemen retensi. Hal tersebut mengarah pada pelanggaran kontrak psikologis karyawan dan memicu intensi turnover. Fenomena lain adalah perbedaan kepribadian karyawan yang berdampak pada hasil kerja, di mana karyawan berkepribadian tipe A memiliki karakteristik yang membuatnya cenderung merespon negatif dan memiliki intensi turnover tinggi. Sejalan dengan hasil survei Watson Wyatt (2007) yang menemukan bahwa tingkat turnover karyawan bank yang mencapai 6,3%-7,5% tergolong tinggi dibandingkan industri lainnya, penting untuk meninjau intensi turnover karyawan bank. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara pelanggaran kontrak psikologis dan kepribadian tipe A dengan intensi turnover karyawan bank, baik secara simultan maupun individual. Subyek penelitian adalah 52 orang karyawan bank X Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi korelasi. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Kuesioner intensi turnover memiliki 23 item sahih dengan koefisien reliabilitas 0,896, kuesioner pelanggaran kontrak psikologis memiliki 18 item sahih dengan koefisien reliabilitas 0,870, dan kuesioner kepribadian tipe A memiliki 35 item sahih dengan koefisien reliabilitas 0,965. Data bersifat normal dan linear. Data penelitian diolah dengan regresi ganda dan korelasi parsial. Hasil penelitian menemukan hubungan positif signifikan antara pelanggaran kontrak psikologis dan kepribadian tipe A dengan intensi turnover, dengan koefisien korelasi +0,863. Koefisien determinsi bernilai 0,744 menyatakan bahwa secara simultan, pelanggaran kontrak psikologis dan kepribadian tipe A berkontribusi terhadap intensi turnover sebesar 74,4%. Kepribadian tipe A memiliki hubungan positif signifikan dengan intensi turnover, dengan koefisien korelasi +0,556. Pelanggaran kontrak psikologis tidak memiliki hubungan dengan intensi turnover.