Journal article
Konsep Diri Pada Anak Dengan Orangtua Yang Bercerai
Komang Diah Lopitasari I GUSTI AYU PUTU WULAN BUDISETYANI
Volume : 3 Nomor : 2 Published : 2016, September
jurnal ojs unud
Abstrak
Bagi pasangan yang telah membangun sebuah keluarga tentu saja memiliki harapan untuk menjadi keluarga bahagia, yaitu utuh, sejahtera, penuh kehangatan dan kasih sayang. Membangun keluarga yang bahagia tidak akan lengkap tanpa memiliki keturunan atau seorang anak. Pasangan yang memiliki seorang anak tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam pengasuhan anak, sehingga orangtua diharapkan mampu memerhatikan setiap tahap perkembangan anak. Pasangan yang membina rumah tangga tentunya tidak terlepas dari konflik. Apabila konflik yang terjadi di dalam rumah tangga berujung pada perceraian, dan pasangan tersebut memutuskan untuk tetap tinggal bersama dengan konflik yang berkelanjutan, maka hal tersebut dapat memengaruhi kondisi psikologis anak. Kondisi psikologis yang terganggu dapat memengaruhi konsep diri pada anak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri pada anak dengan orangtua yang bercerai namun tetap tinggal dalam satu rumah, melalui metode wawancara dan observasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak perempuan yang berusia 11 tahun yang memiliki orangtua bercerai namun tetap tinggal dalam satu rumah. Teknik penggalian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis dari Stake. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa terdapat 15 kategori yang berkaitan dengan konsep diri dan dikelompokkan menjadi tiga pola konsep diri pada anak dengan orangtua yang bercerai. Pola-pola tersebut adalah 1. Faktor penyebab yang memengaruhi konsep diri anak; 2. Karakteristik psikologis; 3. Dimensi konsep diri. Anak dengan orangtua yang bercerai diharapkan bersikap terbuka terhadap masalah-masalah yang dihadapi, dan anak diharapkan membuka diri terhadap lingkungan sosial dengan ditemani pihak yang dekat dan dipercaya oleh anak, sehingga anak dapat merubah aspek dalam konsep dirinya yaitu menuju konsep diri positif. Kata kunci : konsep diri, anak, orangtua bercerai, perceraian