Journal article
Karakteristik Denyut nadi kerja dan jumah pemakaian Energ pada Tarian Tradisional Bali Memenuhi Kriteria Aktivitas Fisik Erobik intensitas Ringan-Sedang yang bermanfaat untuk Mahasiswa fakultas Kedokteran UNUD
Volume : 2 Nomor : 2 Published : 2014, July
Sport and Fitness Journal
Abstrak
Aktivitas fisik (AF) erobik yang dilakukan seseorang dengan intensitas yang tepat akan memberikan manfaat terhadap kesehatan. Intensitas AF erobik yang dianjurkan adalah intensitas sedang, berdasarkan denyut nadi ataupun skala rating of perceived exertion (RPE) dari Borg. Selain itu juga diajurkan untuk mencapai kondisi steady state selama periode waktu 10 – 30 menit. Tarian tradisional adalah salah satu AF erobik. Namun demikian, belum ada penelitian yang menyelidiki bagaimana pola denyut nadi penari ketika menarikan tarian tradisional ini dan berapa besar pemakaian energi pada tarian tradisional ini. Penelitian ini akan memberikan bukti ilmiah yang mendukung tari tradisional sebagai salah satu pilihan aktivitas fisik erobik. Penelitian ini melibatkan 4 orang mahasiswa putri untuk menarikan tiga jenis tari tradisional bali yang umum dijumpai yaitu : tari Legong Keraton, Panyembrahma dan Manukrawa. Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan menggunakan Garmin Telemetry secara kontinyu hingga akhir tarian. Pengukuran jumlah energi yang terpakai adalah dengan menggunakan perhitungan beban kerja yang terdapat pada program Garmin Forerunner 404. Hasil penelitian ini akan menentukan kriteria intensitas dari setiap tarian tradisional yang diteliti, berdasarkan denyut nadi, RPE dan pemakaian energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis tarian ini memenuhi kriteria aktivitas fisik erobik intesitas sedang. Denyut nadi kerja paling tinggi dijumpai pada tarian Legong Keraton yang mencapai 70 % denyut nadi maksimal, sedangkan tari Panyembrahma dan Manukrawa masing-masing 62 % dan 65 %. Berdasarkan skala RPE Borg ketiga tarian masuk ke dalam skala 11 – 14. Ketiga tarian mencapai zona latihan dan steady state selama 20 sampai 30 menit. Pemakaian energi paling tinggi dijumpai pada tari Legong Keraton yang mencapai 285 Kalori, dan tarian Panyembrahma dan Manukrawa masing-masing 190 dan 220 Kalori. Dengan demikian ketiga tarian tradisional bali ini memenuhi kriteria sebagai olahraga erobik dengan intensitas sedang yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penarinya.