Efektifitas dari ekstrak daun kemangi (ocimum basilicum l.) untuk menurunkan tingkat halitosis pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas udayana

ABSTRAK : Latar Belakang : Halitosis adalah bau tidak sedap yang dihembuskan pada saat bernafas dan berbicara. Halitosis umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di rongga mulut. Bakteri gram negatif dan anaerob akan memproduksi (VSCs) yang mudah menguap dan berbau tidak enak. Salah satu cara menghilangkan halitosis adalah berkumur dengan bahan herbal seperti ekstrak daun kemangi. Daun kemangi memiliki kandungan minyak atsiri dan flavonoid yang sama-sama mempunyai sifat antibakteri dan dapat dijadikan moutwash untuk menjaga kebersihan mulut dan juga mengurangi akumulasi plak. Tujuan : Untuk mengetahui konsentrasi 2% atau 4% ekstrak daun kemangi yang paling efektif untuk menurunkan tingkat halitosis. Metode : Penelitian ini bersifat study experimental dengan rancangan pre-test and post-test group design. Sebanyak 32 sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ekstrak daun kemangi konsentrasi 2% dan 4%. Pertama, tingkat halitosis awal sampel sebelum berkumur dengan ekstrak diukur menggunakan breath checker. Tahap kedua, tingkat halitosis semua sampel diukur setelah berkumur dengan ekstrak daun kemangi 2% dan 4% lalu dibandingkan mana yang lebih efektif untuk menurunkan tingkat halitosis. Hasil : Rata-rata penurunan tingkatt halitosis dengan konsentrasi 4% sebesar 8,5 sedangkan konsentrasi 2% menurunkan halitosis sebesar 6,5%. Hasil pengujian Mann Whitney diperoleh nilai signifikansi 0,03 (p < 0,05) yang artinya ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 4% lebih efektif untuk menurunkan tingkat halitosis dibandingkan dengan konsentrasi 2%. Kesimpulan : Ekstrak daun kemangi konsentrasi 4% lebih efektif menurunkan halitosis dibandingkan konsentrasi 2%. Kata kunci : halitosis, ekstrak daun kemangi