HUBUNGAN PERSEPSI PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Kualitas hidup merupakan indikator penting yang menunjukkan kepuasan pasien dalam menjalani kehidupannya dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) dan menjadi tujuan akhir perawatan pasien. Persepsi penyakit merupakan konsep utama dari common sense model yang berperan sebagai faktor penentu perilaku pasien. Persepsi penyakit menjadi elemen penting terkait respon pasien terhadap penyakit dan pengelolaannya, sehingga persepsi penyakit yang baik akan mengarah pada peningkatan capaian kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi penyakit dengan kualitas hidup pasien DMT2. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional di Paguyuban Diabetes Puskesmas 2 Denpasar Barat pada Bulan Oktober-Nopember 2015. Pasien DMT2 dengan usia ? 45 tahun dipilih secara purposive sampling. Untuk menentukan hubungan persepsi penyakit dengan kualitas hidup pasien DMT2 digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 subyek penelitian mayoritas berusia 45-54 tahun dan lama menderita DMT2 < 5 tahun. Rata-rata skor persepsi penyakit (IPQ-R Brief) adalah 32,92 sedangkan kualitas hidup (WHOQOL Brief) adalah 65,25. Analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa adanya hubungan positif kuat yang signifikan antara persepsi penyakit dengan kualitas hidup pasien DMT2 (r = 0,822; p = 0,000). Persepsi penyakit ditemukan berpengaruh secara signifikan (p=0,000) sebesar 67,6% terhadap kualitas hidup sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan regresi yang terbentuk adalah kualitas hidup = 97,782 + 0,988persepsi penyakit. Kesimpulannya terdapat hubungan antara persepsi penyakit dengan kualitas hidup pasien DMT2. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut terkait pembentukan persepsi penyakit yang baik untuk menunjang kualitas hidup pasien DMT2. Kata Kunci : Kualitas Hidup, Persepsi Penyakit, IPQR Brief, WHOQOL Brief