PENCEGAHAN DEMENSIA PADA LANSIA MELALUI TERAPI BILABONG DI BANJAR PUCAK SARI DENPASAR UTARA

Abstrak Latar Belakang: Lansia rentan mengalami masalah kesehatan akibat penurunan fisiologis, fungsi kognitif, dan fungsi otak terutama demensia (kepikunan). Penanganan dan pencegahan demensia belum banyak dilakukan. Salah satu terapi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi demensia pada lansia adalah senam otak yang dikolaborasikan dengan drama gong (Bilabong) dan gamelan Bali dengan mengadaptasi budaya lokal. Tujuan: Mencegah kejadian demensia pada lansia dengan menggunakan terapi “Bilabong”, meningkatkan kemauan dan kemampuan lansia dalam melakukan terapi serta menjadi program inovasi di Banjar Pucak Sari. Metode: Pencegahan demensia dilakukan melalui pengabdian masyarakat dilakukan menggunakan metode “Bilabong” yang diawali dengan menentukan lansia yang akan mengikuti kegiatan brain gym, dilanjutkan pembuatan gerakan brain gym yang dipadukan gamelan drama gong serta pelaksanaan kegiatan. Hasil: Setelah dilakukan “Bilabong” selama 1 kali seminggu dalam 4 minggu terdapat pengaruh pada tingkat stress yang diukur dengan penurunan pre test post-test signifikan (p=0,000) serta penurunan tingkat stress sebesar 25%. Partisipasi lansia sebesar 100% dengan antusias yang sangat besar dalam mengikuti Bilabong. Untuk keberlanjutan program, tim pengabdi kembali mengajarkan brain gym kepada pimpinan perkumpulan lansia dengan hasil 100% lansia terlatih. Simpulan: Terapi “Bilabong” merupakan kegiatan latihan brain gym yang diberikan dengan iringan gamelan Bali yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang cara pencegahan demensia, menurunkan tingkat stres lansia, dan menjadi kegiatan inovasi di Banjar Pucak Sari Denpasar Utara. Saran: Pelatihan dan pemberdayaan yang lebih luas oleh pimpinan perkumpulan lansia maupun kader lansia nantinya akan memberikan dampak yang lebih baik dalam menurunkan angka demensia lansia. Kata kunci: Bilabong, brain gym, demensia drama gong, gamelan Bali