Journal article

Survey tentang kemampuan bekerja sama apoteker di Bali

DESAK KETUT ERNAWATI

Volume : 7 Nomor : 1 Published : 2019, December

Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi

Abstrak

Tenaga kesehatan diharapkan mampu bekerja sama dengan profesi lain pada pelayanan kesehatan sehingga kurangnya kemampuan bekerja sama dapat menghambat pelayanan kesehatan yang efektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman apoteker dalam bekerja sama dengan profesi lain. Penelitian merupakan penelitian potong selintang dengan menggunakan survey kolaborasi yang terdiri dari 13 pernyataan tentang pemahaman kemampuan bekerja sama yang diberikan skala dari tidak ada sampai sangat baik (1-5). Faktor yang diteliti adalah pengetahuan dan ketrampilan bekerja sama. Survey menggali hal- hal yang dibutuhkan oleh apoteker dalam bekerja sama dengan profesi kesehatan lain dan hambatan apoteker dalam bekerja sama dengan profesi lain. Survey diberikan kepada seluruh apoteker yang menghadiri Konferensi Daerah di Bali pada pertengahan Tahun 2018. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS versi 22. Total responden yang mengikuti survey adalah 274, 52,8% responden bekerja di apotek, 24,7% bekerja di dan 5% bekerja di klinik. Analisis Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dalam pengetahuan (p=0,001) dan ketrampilan dalam bekerja sama (p=0,03) berdasarkan tempat bekerja. Hasil kualitatif diperoleh hasil bahwa hal yang dianggap penting oleh apoteker dalam berkolaborasi antara lain kemampuan berkomunikasi, adanya wadah untuk berkomunikasi serta pemahaman tentang peranan tugas dan tanggungjawab profesi lain sehingga kurangnya hal l tersebut merupakan faktor penghambat kemampuan bekerja sama dengan profesi lain. Disarankan dimasa depan diperlukan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama antar profesi kesehatan.