Journal article
Hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran kardiovaskular pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana usia 18-21 tahun
Kadek Dwi Pradnya Andrastea I NYOMAN MANGKU KARMAYA I Nyoman Gede Wardana
Volume : 1 Nomor : 2 Published : 2018, December
Bali Anatomy Journal
Abstrak
Latar Belakang: Kebugaran kardiovaskular adalah kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah untuk menyediakan oksigen guna kerja otot selama aktivitas yang ritmik dan kontinyu. Peningkatan indeks massa tubuh (IMT) menjadi faktor risiko utama terjadinya penurunan kebugaran kardiovaskular. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013 prevalensi obesitas di Indonesia meningkat pada dewasa (?18 tahun) terutama pada perempuan. Metode: Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 84 orang mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter FK Unud usia 18- 21 tahun, dihitung dengan rumus untuk uji korelasi. Sampel dikumpulkan dengan metode simple random sampling. Tinggi badan diukur dengan microtois, berat badan diukur dengan timbangan manual, sedangkan kebugaran kardiovaskular diukur dengan harvard step test. Hubungan antara IMT dengan tingkat kebugaran kardiovaskular dianalisis dengan uji hipotesis dan uji korelasi Spearman. Hasil: Responden pada penelitian ini 33,33% termasuk dalam obesitas (IMT ? 23 kg/m2) dan 55,95% termasuk dalam kategori tidak bugar (skor Harvard < 83). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan nilai-p ? 0,05 dan r= -0,443 yang menggambarkan adanya hubungan negatif yang sedang dan signifikan antara IMT dan kebugaran kardiovaskular. Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dan kebugaran kardiovaskular pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter, FK Unud usia 18-21 tahun, dimana semakin tinggi nilai IMT maka kebugaran kardiovaskular semakin rendah. Keyword: Indeks Massa Tubuh, kebugaran kardiovaskular, Harvard step test