Journal article

Indonesia Cohort of IO HAT Study to Evaluate Diabetes Management, Control, and Complications in Retrospective and Prospective Periods Among Insulin-Treated Patients with Type 1 and Type 2 Diabetes

Achmad Rudijanto MADE RATNA SARASWATI Em Yunir Poppy Kumala Happy H.S. Putri Veny V. V. Mandang

Volume : 50 Nomor : 1 Published : 2018, January

Acta Medica Indonesiana

Abstrak

Latar belakang: hipoglikemia merupakan efek samping utama dari terapi insulin pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 1 (T1DM) atau diabetes melitus tipe 2 (T2DM) yang diobati dengan insulin pada kohort Indonesia. Metode: penelitian kohort Indonesia ini terdiri dari evaluasi retrospektif dan prospektif terhadap episode hipoglikemik, dengan menggunakan International Operations Hypoglycemia Assessment Tool (IO HAT) pada 374 pasien diabetes Indonesia (T1DM; n=17 dan T2DM; n=357). Pasien berusia ?18 tahun dan diobati dengan insulin selama >12 bulan dipilih untuk penelitian ini (ClinicalTrials.gov nomor: NCT02306681). Hasil: sebanyak 374 pasien disertakan untuk studi ini dan menyelesaikan self assessment questionnaire 1 (SAQ1). Semua pasien T1DM (17 [100%]) dan 347 pasien T2DM (97,2%) menyelesaikan SAQ2. Hampir semua pasien dalam 4 minggu periode prospektif melaporkan setidaknya satu kejadian hipoglikemi (T1DM 100%, T2DM 99,4%) dan tingkat kejadian hipoglikemia adalah 67,5 kejadian per pasien-tahun (PPY) dan 25,7 kejadian PPY masing-masing untuk pasien T1DM dan T2DM. Diantara pasien dengan T1DM dan T2DM, 5,9% dan 36,4%, masing-masing, tidak mengetahui apa hipoglikemia pada awal penelitian. Tercatat proporsi yang tinggi dari pasien memiliki kesadaran yang buruk akan kejadian hipoglikemi (82,4% dan 62,7%, masing-masing). Kesimpulan: secara keseluruhan, proporsi yang tinggi dari pasien yang melaporkan kejadian hipoglikemi pada periode prospektif mengindikasikan kurang pelaporan selama periode retrospektif karena bias ingatan (recall bias). Oleh karena itu dibutuhkan program pendidikan pasien untuk meningkatkan kesadaran akan hipoglikemia dari pasien diabetes di Indonesia.