Journal article

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Aktivitas Fisik Dengan Kekuatan Otot Genggam Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

Dewa Ayu Sri Agung Suandewi SUSY PURNAWATI MADE RATNA SARASWATI

Volume : 6 Nomor : 12 Published : 2017, December

e-Jurnal Medika Udayana

Abstrak

Gangguan sistem muskuloskeletal adalah salah satu komplikasi kronis dari Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) yang membuat pasien mengalami disabilitas dalam kehidupannya sehari-hari. Fungsi sistem muskuloskeletal diukur dengan mengetahui kekuatan otot genggam menggunakan handgrip dynamometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dan aktivitas fisik dengan kekuatan otot genggam pada pasien DMT2 di RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang analitik, di Poliklinik Diabetes Centre Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, pada bulan Maret sampai September 2016. Sebanyak 61 sampel diambil secara consecutive sampling berusia antara 43-78 tahun. Sebanyak 36 orang sampel (59,0%) memiliki kekuatan otot genggam kurang, 25 orang sampel (41,0%) memiliki kekuatan otot genggam sedang, dan tidak ada sampel memiliki kekuatan otot genggam tinggi. Rerata kekuatan otot genggam adalah 21,26 kg (rentang: 13,00 kg-33,00 kg). Hasil uji korelasi antara IMT dengan kekuatan otot tidak berhubungan (r = -0,236, p = 0,067). Terdapat hubungan positif lemah yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kekuatan otot (r = 0,340, p = 0,007). Tidak terdapat hubungan antara IMT dan kekuatan otot pada pasien DMT2 dan terdapat hubungan positif yang bermakna antara variabel aktivitas fisik dengan tingkat kekuatan otot genggam. Kata Kunci : Diabetes Melitus tipe 2, kekuatan otot genggam, indeks massa tubuh, aktifitas fisik