Journal article

METHYLMALONIC ACID AND HOMOCYSTEIN SERUM IN DIAGNOSING MEGALOBLASTIC ANEMIA DUE TO COBALAMIN AND FOLATE DEFICIENCY IN TRAVEL MEDICINE

Made Gian Indra Rahayuda Sianny Herawati

Volume : 3 Nomor : 1 Published : 2014, January

E - Jurnal Medika Udayana

Abstrak

ABSTRAK Anemia adalah salah satu masalah kesehatan global yang utama, terutama pada negara-negara berkembang. Anemia adalah kondisi dimana massa sel darah merah dan/atau massa hemoglobin yang beredar dalam tubuh menurun hingga dibawah kadar normal sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dalam menyediakan oksigen untuk jaringan tubuh. Salah satu jenis yang banyak ditemukan adalah anemia megaloblastik. Anemia megaloblastik paling banyak disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 (kobalamin) dan folat. Salah satu penyebab anemia defisiensi kobalamin dan folat adalah tropical sprue. Anemia defisiensi kobalamin dan asam folat memberikan gambaran yang serupa namun pada defisiensi kobalamin terdapat gejala neuropati. Batas normal serum folat antara 3-15 ng/mL. Folat eritrosit batas normalnya dari 150 –600 ng/mL. Pada defisiensi kobalamin, serum kobalamin menurun di bawah cut off point 100 pg/mL (normalnya 100-400pg/mL). Pemeriksaan lain seperti homocystein, methylmalonic acid, atau formioglutamic acid(FIGLU) yang meningkat pada urin dapat memastikan diagnosis defisiensi kobalamindan asam folat. Belum ada konsensus mengenai cut off point Homocysteindan MMA. Homocysteinetelah dianggap meningkatbila kadarnya di atas 12-14 ?mol/L pada wanita dan di atas 14-15 ?mol/L. Menurut penelitian yang dilakukan Robert et al pada kasus defisiensi kobalamin, kadar serum tHcy> 15.0 ?mol/L. Kebanyakan penelitian menganggap peningkatan MMA pada defisiensi kobalamin adalah >0.28 ?mol/L, tapi cut off point yang beredar bervariasi antara 0.21-0.48 ?mol/L. Kadar MMA meningkat dalam serumdan urin pada defisiensi kobalamin, sedangkan pada defisiensi folat MMA normal. Kata Kunci: Anemia, Anemia Megaloblastik, Kobalamin, Folat, Tropical Sprue, Homocystein, Metylmalonic Acid.