Journal article
neopterin dan peroksida sebagai petanda makrofag teraktivasi pada tuberkulosis paru aktif dan individu berkebahayaan tinggi
I NYOMAN WANDE NI MADE LINAWATI I MADE BAGIADA I WAYAN PUTU SUTIRTA YASA A.A. Ngurah Subawa
Volume : 22 Nomor : 1 Published : 2015, November
Indonesian Journal Of Clinical Pathology and Medical Laboratory
Abstrak
ABSTRACT Failure of macrophages to phagocytize Mycobacterium tuberculosis causes the release of hydrogen peroxide/peroxide (H2O2) by the activated macrophages. Neopterin is one of the most important markers in the activated macrophages. Neopterin is a pteridine derivative produced by the activated macrophages through the stimulation of interferon gamma. Increased levels of Neopterin has been reported in lung tuberculosis. Activation of macrophages is essential to the development of tuberculosis infection that can lead to active pulmonary tuberculosis or latent tuberculosis, in this case is a high-risk for healthy individuals. To determine the differences in serum levels of Neopterin and H2O2 between patients with active pulmonary tuberculosis and healthy individuals at high risk of pulmonary tuberculosis. A total of 15 patients with active pulmonary tuberculosis and 15 healthy individuals at high risk examination serum Neopterin levels and peroxide (H2O2). Active pulmonary tuberculosis patients when the results of sputum smear examination chest x-rays is obtained positive results. Healthy individuals at high risk when the results of smear examination and chest x-rays is negative. The level of Neopterin was examined using a double antibody sandwich immunoassay with Human neopterin (NEOP) ELISA Kit ® Bioassay Technology Laboratory. The level of peroxide was examined using quantitative colorimetric peroxidedetermination with QuantiChromTM Peroxide Assay Kit (DIOX-250)®. Neopterin serum levels between patients with active pulmonary tuberculosis and healthy individuals at high-risk were analysed by independent samples t-test. H2O2 serum levels between patients with active pulmonary tuberculosis and healthy individuals at high-risk were analysed with Mann Whitney Test. The confidence level is p <0.05. The mean Neopterin levels in patients with active pulmonary tuberculosis was 5.17±4.64 nmol/L, the mean Neopterin levels in group of healthy individuals at high risk was 3.97±1.79 nmol/L. Statistical analysis by the independent samples t-test found no significant differences between groups in Neopterin serum levels of patients with active pulmonary tuberculosis and healthy individuals at high risk (p=0.357). The mean serum levels of H2O2 of group of patients with active pulmonary tuberculosis was 26.38±3.00 ?M, the mean levels of H2O2of group of healthy individuals at high risk of 20.69±4.46 ?M. Statistical analysis with non-parametric Mann-Whitney Test was found significant difference in the peroxide (H2O2) levels between groups of patients with active pulmonary tuberculosis and group of healthy individual at high-risk (p=0.000). The levels of Neopterin in patients with active pulmonary tuberculosis was not significantly higher compared to the healthy individuals of high risk. Levels of peroxide (H2O2) serum in patients with active pulmonary tuberculosis was significantly higher compared to the group of healthy individuals at high risk. This shows that there is increased activity of macrophages in patients with active pulmonary tuberculosis, but not effective in eliminating of Mycobacterium tuberculosis. Key words: Activated macrophages, serum neopterin, serum peroxide ABSTRAK Kegagalan makrofag teraktivasi untuk memfagositosis Mycobacterium tuberculosis dan menyebabkan hydrogen peroxide/peroksida (H2O2) dilepaskann oleh makrofag yang teraktivasi. Neopterin merupakan salah satu petanda yang sangat penting di makrofag yang teraktivasi, merupakan derivat pteridine yang dihasilkan oleh makrofag yang aktif melalui rangsangan interferon gamma. Peningkatan tingkat neopterin telah dilaporkan yang berhubungan dengan penyakit tuberkulosis paru. Aktivasi makrofag sangat penting bagi perkembangan infeksi tuberkulosis yang dapat mengarah kepada tuberkulosis paru aktif atau hanya yang tersembunyi yang dalam hal ini merupakan individu sehat berkebahayaan tinggi. Untuk mengetahui perbedaan tingkat neopterin dan H2O2 serum antara pasien tuberkulosis paru aktif dan individu sehat berkebahayaan tinggi tuberkulosis paru. Sebanyak 15 pasien tuberkulosis paru aktif dan 15 individu sehat berkebahayaan tinggi diperiksa tingkat serum neopterin dan peroksida (H2O2). Didiagnosis sebagai pengidap tuberkulosis paru aktif apabila hasil memeriksa dahak BTA dan foto rontgen dada diperoleh adalah positif. Individu sehat berkebahayaan tinggi apabila hasil memeriksa BTA dan foto rontgen dada negatif. Pemeriksaan tingkat neopterin dilakukan dengan metode immunoassay double antibody sandwich dengan Human neopterin (NEOP) ELISA Kit® Bioassay Technology Laboratory. Pemeriksaan tingkat H2O2 dilakukan dengan metode quantitative colorimetric peroxide determination dengan QuantiChromTM Peroxide Assay Kit (DIOX-250)®. Tingkat serum neopterin antara pasien tuberkulosis paru aktif dan individu sehat berkebahayaan tinggi dianalisis dengan uji t-independen. Tingkat serum H2O2 antara pasien tuberkulosis paru aktif dan individu sehat berkebahayaan tinggi dianalisis dengan uji Mann Whitney. Tingkat kepercayaan p <0,05. Rerata kadar neopterin pada kelompok pasien tuberkulosis 1 Bagian Patologi Klinik FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. E-mail: wande_nyoman@yahoo.com 2 Bagian Histologi FK Unud 3 Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar 78 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 22, No. 1 November 2015: 77–81 paru aktif sebesar 5,17±4,64 nmol/L, rerata tingkat neopterin kelompok individu sehat berkebahayaan tinggi sebesar 3,97±1,79 nmol/L. Analisis statistik dengan uji t-independen didapatkan tidak ada perbedaan bermakna tingkat serum neopterin antara kelompok pasien tuberkulosis paru aktif dan individu sehat berkebahayaan tinggi (p=0,357). Rerata kadar H2O2 serum kelompok pasien tuberkulosis paru aktif sebesar 26,38±3,00 ?M, rerata tingkat H2O2 kelompok individu sehat berkebahayaan tinggi sebesar 20,69±4,46 ?M. Analisis statistik dengan uji nonparametrik Mann Whitney didapatkan ada perbedaan yang bermakna tingkat peroksida serum (H2O2) antara kelompok pasien tuberkulosis paru aktif dengan kelompok individu sehat berkebahayaan tinggi (p=0,000). Tingkat serum neopterin pasien tuberkulosis paru aktif lebih tinggi tidak bermakna dibandingkan dengan individu sehat berkebahayaan tinggi. Tinggi serum peroksidase (H2O2) pasien tuberkulosis paru aktif lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompok individu sehat berkebahayaan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas makrofag di pasien tuberkulosis paru aktif. Namun, tidak tepat guna dalam menghilangkan kuman tuberkulosis. Kata kunci: Makrofag teraktivasi, neopterin serum, peroksida serum