Journal article

PERAN MUTASI GEN p53 PADA KARSINOGENESIS SEL BASAL KULIT

dr. Kadek Pramesti Dewi Ni Wayan Winarti

Volume : 45 Nomor : 1 Published : 2014, January

Medicina

Abstrak

Karsinoma sel basal (KSB) merupakan keganasan kulit non-melanotik tersering dan mempunyai kaitan erat dengan paparan sinar ultra violet (UV). Keganasan ini berasal dari sel-sel pluripotensial stratum basalis epidermis maupun selubung akar folikel rambut. Gambaran klinis dan histopatologis terdiri dari KSB tipe klasik (noduler) dan KSB varian (tipe superfisial, fibroepithelial, KSB dengan diferensiasi adneksal, basoskuamous, infiltrating, morpheaform). Kanker pada tubuh manusia muncul karena adanya mutasi genetik pada gen-gen yang terlibat dalam kontrol pertumbuhan sel, seperti onkogen, tumor suppressor gene, gen apoptosis, dan DNA repair gene. Pada kebanyakan kasus KSB, gen yang tersering mengalami mutasi adalah tumor suppressor gene p53. Mutasi ini timbul akibat paparan langsung sinar UV, bergantung pada dosis, durasi dan intensitas paparan. Gen p53 dikenal dengan sebutan guardian of the genome, karena fungsinya sebagai sensor terhadap terjadinya kerusakan DNA. Adanya kerusakan DNA menginduksi aktivasi p53 untuk menghentikan siklus sel saat memasuki fase G1, sehingga memberikan kesempatan kepada DNA repair protein bekerja memperbaiki kerusakan DNA. Lebih dari itu, p53 juga mengaktivasi gen GADD45 (growth arrest and DNA damage) untuk membantu perbaikan DNA. Jika perbaikan gagal, p53 akan mengarahkan sel dengan DNA yang rusak ke mesin apoptosis. Pada sel-sel basal terpapar UV, gen p53 mengalami mutasi dan inaktivasi. Karena itu, sel-sel dengan DNA yang mengalami kerusakan non-lethal akan mengalami ekspansi klonal sehingga tumbuh menjadi lesi pra kanker dan akhirnya kanker (KSB).