Journal article
HUBUNGAN KEBUTUHAN AFILIASI DENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER PADA REMAJA AKHIR
I Putu Galang Dharma Putra S. Adijanti Marheni
Volume : 2 Nomor : 1 Published : 2015, April
jurnal psikologi udayana
Abstrak
McClelland mengatakan bahwa salah satu dari tiga kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan afiliasi atau kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, yang pada umumnya sangat besar ketika individu berada pada tahap perkembangan remaja. Salah satu cara untuk menjalin hubungan dengan individu lain adalah dengan melakukan komunikasi. Salah satu media untuk berkomunikasi adalah melalui internet, dimana Twitter merupakan salah satu media internet berupa jejaring sosial yang sering digunakan remaja. Berbagai hal dikomunikasikan oleh remaja di jejaring sosial Twitter, mulai dari yang sifatnya positif hingga yang berbau kontroversial. Berbagai hal diatas tentu saja berhubungan dengan intensitas “kicauan” remaja di Twitter karena remaja ingin melakukan komunikasi dengan orang lain, dan memenuhi kebutuhan afiliasinya. Maka dari itu, dapat diasumsikan bahwa kebutuhan afiliasi remaja akhir berhubungan dengan intensitas penggunaan jejaring sosial Twitter. Sebanyak 415 orang remaja akhir yang berusia 18-21 tahun menjadi subjek dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teknik sampling yang digunakan adalah multistage cluster sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala kebutuhan afiliasi (21 item) dan skala intensitas penggunaan jejaring sosial Twitter (2 item), dengan koefisien reliabilitas untuk skala kebutuhan afiliasi sebesar 0,815 Data utama dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan analisis nonparametrik korelasi Spearman dengan nilai korelasi sebesar 0,342 dan nilai probabilitas sebesar 0,000. Data pendukung juga diolah dengan dengan analisis nonparametrik untuk melihat perbedaan antara variabel pada data demografis subjek. Hasil uji beda menunjukkan bahwa variabel kebutuhan afiliasi dan intensitas penggunaan jejaring sosial Twitter tidak berbeda secara signifikan berdasarkan jenis kelamin responden, namun berbeda secara signifikan berdasarkan usia dan lama kepemilikan akun Twitter subjek. Kata kunci : Kebutuhan afiliasi, intensitas, Twitter, remaja