Journal article
Ekspresi P16INK4a pada Squamous Cell Carcinoma Serviks Uteri dan Cervical Intraepithelial Neoplasia 1, 2, 3
Luh Yeni Laksmini Moestikaningsih Gede Raka Widiana Ni Putu Sriwidyani Ketut Mulyadi
Volume : 23 Nomor : 3 Published : 2014, September
Majalah Patologi Indonesia
Abstrak
Latar belakang Kanker serviks uteri merupakan kanker kedua terbanyak pada wanita di dunia. Pada tahun 2008, di Bali kanker serviks uteri menempati urutan kedua terbanyak keganasan setelah kanker payudara. Kanker ini diketahui berkembang dari lesi prekanker, cervical intraepithelial neoplasia (CIN). Terdapat kesulitan diagnosis dalam menentukan derajat displasia serviks uteri dan dalam menentukan lesi yang memiliki potensi progresif. Ekspresi P16INK4a diduga berkaitan dengan derajat displasia dan karsinoma serviks uteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekspresi P16INK4a pada squamous cell carcinoma (SCC) serviks uteri dan CIN1, CIN2, CIN3. Metode Penelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Jumlah sampel adalah 60 sampel yang terdiri dari 10 CIN1, 10 CIN2, 10 CIN3, dan 30 SCC. Sampel diambil dari arsip blok parafin dari laboratorium swasta di Denpasar dan Laboratorium Patologi Anatomik RSUP. Sanglah sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 30 Juni 2013, kemudian dilakukan pulasan imunohistokimia P16INK4a. Ekspresi P16INK4a dinilai berdasarkan skor yang didapat dari hasil perkalian dari grading dan intenstas pulasan. Hasil dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal Wallis dengan tingkat kemaknaan ? pada p<0,05. Hasil Rerata skor ekspresi P16INK4a pada keempat kelompok sampel (CIN1, CIN2, CIN3 dan SCC) menunjukkan hasil yang berbeda bermakna (X2 = 6,6; df=3; p<0,001). Rerata skor CIN1 dan CIN2 adalah -3,2 (p=0,01); rerata CIN2 dan CIN3 adalah -4 (p=0,003). Rerata skor CIN3 dan SCC adalah -1,4 artinya tidak berbeda bermakna (p=0,596). Kesimpulan Ekspresi P16INK4a lebih tinggi pada SCC serviks uteri daripada CIN1, CIN2, dan CIN3. Kata kunci: CIN1, CIN2, CIN3, P16INK4a, SCC, serviks uteri.