Journal article

Hubungan jumlah konsumsi jeruk terhadap kejadian batu ginjal di RSUP Sanglah Denpasar

Made Wahyu Krisnandewi I WAYAN GEDE SUTADARMA DESAK MADE WIHANDANI

Volume : 10 Nomor : 3 Published : 2019, June

intisari sains Medis

Abstrak

Latar Belakang: Batu ginjal merupakan penyakit ketiga terbanyak di bidang urologi setelah penyakit kelenjar prostat dan infeksi saluran kemih. sitrat merupakan salah satu inhibitor yang penting dalam pengumpulan kalsium oksalat dan berhubungan dengan kejadian batu ginjal. Tujuan studi ini adalah mengetahui hubungan jumlah konsumsi jeruk terhadap kejadian batu ginjal Metode: Penelitian analitik dengan metode cross sectional (potong lintang) dan menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dari Januari sampai dengan Oktober 2018. Sebanyak 93 data dikoleksi dan dianlisis univariat, bivariat dan multivariate. Univariat menggunakan uji frekuensi, normlaitas dan tabulasi silang. Uji korelasi dan chisquare sebagai uji bivariat dan uji multivarait menggunakan regresi logistik Hasil: Subjek penelitian terdiri atas 66.7% laki-laki dan 33.3% perempuan. Jangkauan usia pada sampel berkisar antara 15 tahun hingga 87 tahun, dengan rerata usia 52.38 + 11.3 tahun. Jenis kelamin laki-laki menunjukkan kecenderungan untuk memiliki batu ginjal bilateral (r= -0,258; p= 0.019). Korelasi negatif antara konsumsi jeruk dan batu ginjal dan tidak signifikan secara statistik (r= -0.024; p=0.533). regresi logistik menunjukkan jenis kelamin memilki hubungan yang disignifikan (p=0.0021; IK95%: 0.07-0.83). Simpulan: Batu ginjal disebabkan multifaktorial dan konsumsi jeruk tidak berkorelasi secara stastitik Kata kunci: Batu Ginjal, Konsumsi Jeruk