Journal article
Bentuk dan Fungsi Operator Bahasa Bima
Made Sri Satyawati
Volume : 14 Nomor : 2 Published : 2014, July
MOZAIK HUMANIORA
Abstrak
Persoalan yang dikaji dalam tulisan ini difokuskan pada operator bahasa Bima, yaitu bentuk dan fungsi operator bahasa Bima. Secara lintas bahasa, operator dikenal sebagai unsur-unsur yang tidak dilekatkan pada unsur lain, seperti did dan not dalam bahasa Inggris dan ka, pemarkah tanya, dalam bahasa Jepang. Wujudnya beragam, misalnya afiks, klitik, atau kata bergantung pada tipe-tipe bahasa itu sendiri. Hasil penelitian yang mengkaji operator bahasa Bima belum pernah dilakukan sehingga sebagai penelitian awal dan untuk menambah wawasan kelinguistikan, kajian ini sangat menarik untuk dibicarakan. Operator merupakan salah satu konsep yang diperkenalkan dalam teori Role and Reference Grammar (Van Valin dan La Polla, 1997). Istilah operator ini digunakan untuk menamai unsur-unsur yang berfungsi menampilkan kategori gramatikal yang memiliki sifat yang berbeda dengan predikat dan argumen-argumennya (Van Valin and La Polla, 1997). Karena metode penelitian ini adalah penelitian linguistik lapangan, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah (1) metode elisitasi, (2) metode perekaman, dan (3) metode observasi (Mithun, 1997). Ketiga metode itu dibantu dengan teknik catat. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode padan dan distribusional dengan teknik lanjutan teknik hubung banding, teknik lesap, dan teknik subsitusi sehingga unsur-unsur yang dinamai operator dapat dengan mudah dikenali. Pada hasil analisis data, diketahui bahwa operator dalam bahasa Bima dimarkahi dengan klitik dan kata seperti (1) klitik seperti ku-, na-, dan mu- dan (2) preposisi seperti kai dan , labo. Selain itu, diketahui pula bahasa Bima memiliki operator berupa aspek dan penegasi. Kata Kunci: operator, kategori gramatikal, pemarkah, predikat, dan argumen.