Journal article
Tokoh Sosiologis Geguritan Puyung Sugih Pendekatan Sosiologis Tokoh
I NYOMAN DUANA SUTIKA I KETUT NGURAH SULIBRA
Volume : 3 Nomor : 1 Published : 2019, October
SANTI (Journal of Balinese Litarature)
Abstrak
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta empiris bahwa karya sastra merupakan refleksi dari masyarakat lebih-lebih karya sastra tradsional. Geguritan sebagai salah satu karya sastra tradisioal Bali memiliki nilai-nilai dan pesan moral yang patut diteladani dan disebarluaskan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendesripsikan pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang dilakukan melalui tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam narasi. Pesan atau amanat tidak selalu dihadirkan secara eksplisit bahkan sering kali dihadirkan secara implisit. Teori yang digunakan adalah teori struktural yang didasari oleh pandangan bahwa adanya kaitan atau pola hubungan tetap antara komponen karya sastra (struktur inheren) dengan struktur masyarakat. Selain teori struktural untuk analisis komponen karya sastra, secara sosiologis sebuah karya sastra sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Untuk mendukung analisis ini digunakan teori sosial sastra. Secara metodologis, ada tiga tahapan yang dilakukan yakni penyediaan data, analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis. Penyediaan data dilakukan dengan observasi lapangan mencari naskah-naskah yang tersimpan di berbagai tempat penyimpanan naskah baik formal maupun informal. Sampai saat ini, terdapat lima buah naskah yang ditemukan. Metode ini dibantu dengan teknik catat, tabulasi, dan terjemahan. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik deskriptif analitis, yakni dengan cara mendeskripsikan secara rinci. Penyajian hasil analisis dilakukan dengan metode formal dan informal dibantu dengan teknik deduksi-induksi atau sebaliknya. Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa tokoh utama Ni Puyung Sugih adalah sosok wanita yang memiliki kecakapan di atas rata-rata serta memiliki keberanian untuk menghadap segala cobaan hidupnya. Analisis penokohan ditinjau dari tiga perspetif, yakni dimensi fisikologis, dimensi psikologis, dan dimensi sosiologis. Secara umum amanat yang tersirat adalah tentang ajaran moral (tema mayor) yang didukung oleh amanat kesetiaan, karmaphala, lascarya, dan kepercayaan terhadap adanya kekuatan magis. Kata kunci: geguritan, struktur, tokoh, moral, amanat.