Journal article

Kepercayaan Tradisional Masyarakat Jawa dalam Novel Suti Karya Sapardi Djoko Damono - Kajian Sosiologi Sastra

Eva Yulianti I KETUT NAMA

Volume : 22 Nomor : 3 Published : 2018, August

Humanis

Abstrak

Dipilihnya novel Suti sebagai objek penelitian karena pertama, di dalam novel ini digambarkan peristiwa tahun 1960-an. Kedua, novel Suti memiliki latar tempat dipedesaan. Ketiga, novel Suti menggambarkan kepercayaan yang pernah terjadi di dalam masyarakat. Ada dua masalah yang dibahas. Pertama, analisis struktur yang meliputi unsur penokohan, alur, dan latar. Kedua, kajian sosiologi sastra yang meliputi kepercayaan tradisional masyarakat Jawa. Hasil penelitian ini ada dua, yaitu analisis struktur dan analisis sosiologi sastra yang menyangkut kepercayaan tradisional masyarakat Jawa dalam novel Suti. Tokoh primer dalam novel ini adalah Suti. Selain itu, ada tokoh sekunder dan komplementer. Alur dalam novel ini terbagi menjadi tiga tahap. Tahap awal menceritakan kehidupan Suti dari kecil hingga dewasa. Tahap tengah diceritakan kedekatan Suti dengan keluarga Sastro, hingga akhirnya Suti menghilang dibawa kabur oleh ibunya. Tahap akhir menceritakan kehidupan keluarga Sastro setelah ditinggal Suti hingga akhirnya Suti kembali ke Desa Tungkal. Pembagian latar dalam novel Suti dibagi menjadi tiga latar, yaitu latar tempat yang berkisah seputaran Desa Tungkal, Solo, Jakarta, dan Yogyakarta. Latar waktu yang menggambarkan keadaan tahun 1960-an, dan latar sosial-budaya yang menceritakan kebiasaan masyarakat Desa Tungkal, mulai dari adat istiadat hingga perilaku. Analisis kepercayaan tradisional dalam novel Suti menggunakan pendapat Wayland. D. Hand, bahwa kepercayaan tradisional dibagi menjadi empat aspek, yaitu: (1) kepercayaan di sekitar lingkungan hidup manusia yang meliputi, kepercayaan tentang weton,usia menikah, dll; (2) kepercayaan mengenai alam gaib, meliputi kepercayaan tentang adanya Mbah Parmin dan praktik penyembahan terhadap Mbah Parmin; (3) kepercayaan mengenai terciptanya alam semesta, meliputi kepercayaan mengenai suara gagak; (4) kepercayaan jenis lainnya, meliputi kepercayaan yang tidak termasuk dalam ketiga kepercayaan sebelumnya, seperti tingkah laku seseorang.