PANTANGAN PEMANGKU DI DESA LES BULELENG MEMAKAI GENTA SAAT MELAKSANAKAN UPACARAYADNYA SEBUAH KAJIAN TUTURAN

ABSTRAK Masyarakat Desa Les Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng memiki adat dantradisi yang unik sebagai bagian,dari komunitas N4asyarakat gati N{uta. pemangkusebagai pemimpin upacaru yadnya tidak diperkenankan memakai genta (baira). Konon tradisinya dari dulu demikian. Percobaan untuk pemakaian genta p"-uh dilakukan "r"rr-."r-rr, seorang pemangku. Masyarakatadat menolaknya' Masalar'nya, t enapa ditolak, adakah .r-b". *uun yang dipakai oleh masyarakatuntuk itu ?' Semua masalah setelah dikaji dari sudut tradisi li.urr, ditemukan tuturan_tuturanyang mengatakan dari dulu.tradisi p"*ongku saat muptut;;;;, yadnya. Ketika tradisi tersebutdiubah' maka banyak terjadi peristiwa iraiional vrng -.rv'"ouukan masyar akat adatles berpikirdan semakin percayabahwa demi keselamatanwarga maka kembali ke iradisi k;;;. Segala yang berurusan dengan tittha sulinggih, maka cukup ,ino, tirtt u oi pura Geria karena berdasarkan tuturan pula' di Pura Geria tersebut berstana sulinggihsecara niskala(alam tak tampak). Kata kunci: tradisi, tuturan, kukuh, percqya, keselamcttan ABSTRACT The community qf Les, Tbiakuta sub-Districr, _Buleleng Regency have unique customs andtrqditions The community of Les, Teiakula sub-District, ErbtZng Regency have unique customsand trctditions as part of Mula Bctliiese Community. pemangku (prieits) is the teader of yadnya ceremony is not allowed to wear baira or genta (betl) It is sZid that the'tradition hos-always b"en so' Trials for the function of baira iror" bJ"n done by orn o/i"*ongku. Indigenous peoples reject it' The problem is why it is reiected? Is there any referenc" L, ,our"" used by the community for it? All matters after being examinedfrom the point of or-al tradition, found that based on the tradition Pemangku completing yadnya "nrn*ony.'wen iroditio^ or" iionged, there qre mqny irrationalevents that cause the Les trodition community to think anel increasingty believe that for the sctke 119 Jnana Budaya Volume 23, Nomor 2, Agustus 2018 (l l9-l 28) of the safety of the people then back to ancient tradition. All that deal with tirtha sulinggih (holy water from the priest), then quite for the holy water in Pura Geria because it also based on the oral tradition.