Journal article

Wacana Tanda-Tanda Menjelang Kematian Dalam Tutur Swacandha Marana Teks dan Konteks

Ida Bagus Anom Wisnu Pujana ANAK AGUNG GEDE BAWA I WAYAN SUKERSA

Volume : 0 Nomor : 2 Published : 2017, October

SASTRA GOCARA JOURNAL OF OLD JAVANESE STUDIES

Abstrak

Abstract Death is the end of every living things in this world. There is no living things that does not end in death. Because in the end, death is one thing that every living things must undergo. In Hindu’s belief death is not the end. Death is the disappearance of the bond or the relation between ?tma (spirit) and the body as a wrapper. In accordance with the explanation above, that which is declared dead is the body. Because the body is visible so any symptoms on the body can be observed by naked eye. Likewise the symptoms of the body showing signs of the death. Tutur ?waca?dha Mar??a is one of the ancient Javanese literary works whose contents are about the signs of death. Although the text of Tutur ?waca?dha Mar??a is textual, it can’t be separated from its context in society. Because a text certainly can not be separated from the context. Keywords: Signs of death, discourse, context Abstrak Kematian merupakan akhir dari setiap organisme yang hidup. Tiada makhluk hidup yang tidak berakhir dalam sebuah kematian. Karena pada akhirnya kematian adalah satu hal yang pasti dialami setiap makhluk hidup. Dalam keyakinan umat Hindu kematian bukanlah sebuah akhir. Mati adalah lenyapnya ikatan atau hubungan antara ?tma dengan badan sebagai pembungkusnya. Sesuai dengan penjelasan tadi, bahwa yang dinyatakan mati adalah tubuh. Karena tubuh itu kasat mata menjadikan setiap gejala-gejala yang ada pada tubuh dapat diamatisecara kasat mata. Begitupula dengan gejala-gejala dari badan raga yang menunjukkan adanya tanda-tanda menjelang tibanya kematian itu. Tutur ?waca?dha Mar??a merupakan salah satu karya sastra yang berbahasa Jawa Kuno yang isinya mewacana mengenai tandatanda menjelang kematian. Meskipun naskah Tutur ?waca?dha Mar??a berupa teks, namun tidak dapat dipisahkan dari konteksnya di masyarakat. Karena sebuah teks tentu tidak dapat terlepas dari konteksnya. Kata Kunci: Tanda-Tanda Kematian, Wacana, Konteks