Jejak-Jejak Awal Pengaruh Islam di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat Berdasarkan Tinggalan Arkeologi
Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, I Ketut Setiawan, I Wayan Srijaya, Rochtri Agung Bawono, Zuraidah, Coleta Palupi Titasari, Kristiawan, Kadek Dedy Prawirajaya R, Ni Luh Gde Dyah Mega Hafsari
ISBN : 623757502-3 Published : 2019
Abstrak
KATA PENGANTAR
Masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia terjadi secara damai terutama melalui perdagangan selain melalui
perkawinan. Bukti artefaktual masuknya agama Islam ke Indonesia diperkirakan
sekitar abad 11 Masehi, dengan ditemukannya tinggalan Islam tertua berupa makam
Fatimah Binti Maimun di Leran, Gresik (1082 M).
Pulau Lombok terdiri dari 1 kotamadya
dan 4 kabupaten yaitu, Kotamadya Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur,
Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Julukan Pulau Lombok sebagai Pulau Seribu
Masjid kiranya sangat tepat karena banyaknya masjid yang dibangun di pulau
tersebut. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengungkap sejarah awal
keberadaan agama dan kebudayaan Islam di Lombok. Penelitian-penelitian tersebut
menyebutkan bahwa Islam di Lombok merupakan pengaruh Islam-Jawa yang masuk di
Pulau Lombok kira-kira abad ke-16 M diperkenalkan oleh Sunan Prapen (Sayyid
Maulana Muhammad Fadlullah), putra Sunan Giri (salah satu Wali Songo). Setelah
kedatangannya, masyarakat Lombok yang tadinya beragama Boda, beralih ke agama
Islam.
Hasil penelitian jejak awal peradaban
Islam di Lombok yang dilakukan oleh Program Studi Arkeologi Universitas Udayana
pada tahun 2019 menunjukan bahwa bukti-bukti kebudayaan pada masa awal masuknya
Islam di Pulau Lombok relatif banyak ditemukan di Kabupaten Lombok Utara,
terutama di Kecamatan Kayangan. Desa Bayan dan Sesait yang kemungkinan dulunya
merupakan satu kesatuan daerah permukiman merupakan wilayah yang pertama kali
mendapat pengaruh Islam. Letak geografis Bayan yang berada di tepi pantai utara
Lombok sangat mungkin Islam masuk melalui jalur pesisir. Dari Lombok Utara
Islam kemudian menyebar ke Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Timur.
Hubungan budaya Islam di Lombok dengan peradaban Islam di Nusantara tercermin
dari proses awal Islamisasi yang terjadi di Pulau Lombok tidak sepenuhnya
menyerap budaya Arab dikarenakan Islam di Lombok diperkirakan bukan langsung
dibawa oleh orang-orang Arab, tetapi dibawa dan disebarkan oleh para pemuka
agama dari Jawa dan Bugis. Berdasarkan bukti-bukti arkeologi budaya Islam di
Pulau Lombok mendapat pengaruh dari Jawa, Bugis, Aceh, Sumbawa, dan Bali.
Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa terdapat proses akulturasi budaya yang terjadi dalam proses
masuknya agama dan budaya Islam di Lombok. Bukti-bukti arkeologis jejak awal
kedatangan Islam di Pulau Lombok mengandung nilai-nilai penting yang menjadikan
tinggalan arkeologis tersebut harus dijaga dan dilestarikan.
Buku
Pengayaan berjudul merupakan salah satu wujud program pemasyarakatan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Program Studi Arkeologi Universitas Udayana
bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Puslit Arkenas sebagai
Lembaga penelitian selalu berupaya mengedepankan program-program pengembangan
yang bersifat edukatif kepada masyarakat luas melalui pameran, workshop, dan
sosialisasi. Salah satu bentuk sosialisasi hasil penelitian arkeologi adalah
melalui pembuatan buku pengayaan. Buku pengayaan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan pengetahuan, terutama berkaitan dengan
tinggalan arkeologis masa awal kedatangan Islam di Pulau Lombok.
Kepala
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Dr.
I Made Geria