Hipersemiotika Periklanan (Analisis Praktis)
Mulyawan, I.W.
ISBN : 978-602-8566-51-3 Published : 2010
Abstrak
Buku ini saya beri judul Membedah Wacana Periklanan : Kajian Hipersemiotika, sebab selain berisikan kajian teoritis yang bersifat praktis dan sederhana, juga berisikan aplikasi langsung teori dimaksud dalam mebedah iklan media cetak. Paparan pembedahan juga dibuat sederhana dan mudah untuk dimengerti.
Seperti halnya buku pada umumnya, buku ini memiliki susunan yang sama yaitu pendahuluan, isi dan simpulan. Akan tetapi yang menjadikan susunan buku ini unik adalah adanya satu bab yang khusus menyajikan aplikasi teori secara langsung dan terarah dalam membedah sebuah iklan. Disamping itu, isi dari buku ini sangatlah spesifik dan bersifat ‘strait to the point’ yaitu tidak berputar-putar dalam memaparkan sesuatu baik itu ulasan teori, penyajian contah-contoh ataupun pada aplikasi teori. Sehingga buku ini sangat berbeda dengan buku referensi (text book) pada umumnya.
Kelebihan yang lainnya, buku ini berhasil memadukan antara kajian mikrolinguistik dengan makrolinguistik sedemikianrupa, sehingga mampu tampil utuh seperti layaknya sebuah iklan. Perpaduan tersebut dibingkai oleh kajian struktur wacana yang dicetuskan ole Van Djik dan disatukan oleh kajian makna hiperealitas yang dicetuskan oleh Amir Pilliang melalui kajian Hipersemiotika.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan yang suka membedah wacana periklanan, terlebih lagi pihak produsen dan pembuat iklan sebagai acuan pembanding sebelum mempublikasikan sebuah iklan. Bagi para mahasiswa yang ingin memfokuskan diri pada kajian analisis wacana (discourse analysis), buku ini sangatlah cocok dipergunakan sebagai langkah awal dalam memahami apa itu wacana dan bagaimana pengaplikasiannya.
Untuk dapat memahami isi buku ini, setiap pembaca harus mampu lepas dari kungkungan pardigma lama tentang makna sebagai representasi ‘langue’ dan ‘parole’, ‘signifier’ dan ‘signified’ serta ‘performance’ dan ‘competance’, sebab dalam buku ini semua makna berada diluar batasan tersebut atau diluar realitas. Oleh karena itu, setiap pembaca harus memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi untuk dapat memaknai dan menginterpretasi setiap tanda ataupun petanda yang ada pada wacana periklanan.